Senin, 11 Maret 2013

Berbagai Jenis Kimono Wanita


Berbagai jenis kimono wanita:
Kurotomesode 
Merupakan kimono yang digunakan oleh wanita yang sudah menikah. Ciri khasnya adalah motif yang tidak terlalu mencolok dan sangat sederhana/polos.  Serta kurotomesode mempunyai motif indah pada suso (bagian bawah sekitar kaki) depan dan belakang.


Furisode
Merupakan kimono yang digunakan oleh perempuan yang belum menikah. Ciri khas kimono ini adalah memiliki lengan yang sangat panjang. Furisode digunakan dalam acara yang sangat formal untuk menunjukkan mereka masih single dan siap untuk menikah.

Homongi
Hōmon-gi (訪問着?, arti harfiah: baju untuk berkunjung) adalah kimono formal untuk wanita, sudah menikah atau belum menikah. Pemakainya bebas memilih untuk memakai bahan yang bergambar lambang keluarga atau tidak. Ciri khas homongi adalah motif di seluruh bagian kain, depan dan belakang. Homongi dipakai sewaktu menjadi tamu resepsi pernikahan, upacara minum teh, atau merayakan tahun baru.
Iromuji
Iromuji adalah kimono semiformal, namun bisa dijadikan kimono formal bila iromuji tersebut memiliki lambang keluarga (kamon). Sesuai dengan tingkat formalitas kimono, lambang keluarga bisa terdapat 1, 3, atau 5 tempat (bagian punggung, bagian lengan, dan bagian dada). Iromoji dibuat dari bahan tidak bermotif dan bahan-bahan berwarna lembut, merah jambubiru muda, atau kuning muda atau warna-warna lembut. Iromuji dengan lambang keluarga di 5 tempat dapat dikenakan untuk menghadiri pesta pernikahan. Bila menghadiri upacara minum teh, cukup dipakai iromuji dengan satu lambang keluarga.
Uchikake
Uchikake merupakan jenis kimono khusus yang digunakan pengantin jepang. Ciri khas kimono ini adalah bahannya yang terbuat dari sutra dan ukurannya yang jauh lebih panjang.
Video cara memakai yukata/kimono:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar